Senin, 09 Maret 2009

Lebih Jauh Tentang Sentra dan Lingkaran (Beyond Centre and Circle Time/BCCT)

Mengapa Pendidikan harus dimulai sejak Usia Dini?

Usia dini merupakan masa emas perkembangan (golden age).Perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia dini sangat pesat.Perkembangan kecerdasan memerlukan stimulasi dari lingkungan.Kurangnya stimulasi lingkungan menyebabkan perkembangan anak tidak optimal. Pendidikan merupakan lingkungan buatan yang dirancang secara sadar dan terencana dalam rangka mengembangkan potensi kecerdasan anak. Perkembangan kapasitas kecerdasan anak sangat pesat terjadi di awal kehidupannya.

Hasil Riset Membuktikan :

Ketika lahir, sel otak bayi berjumlah sekitar 100 milyar, tetapi belum saling berhubungan kecuali hanya sedikit, yaitu hanya sel-sel otak yang mengendalikan detak jantung, pernafasan, gerak refleks, pendengaran, dan naluri hidup.

Saat anak berusia 3 tahun, sel otak telah membentuk sekitar 1.000 triliun jaringan koneksi/sinapsis. Jumlah ini 2 kali lebih banyak dari yang dimiliki orang dewasa.

Sebuah sel otak dapat berhubungan dengan 15.000 sel lain.

Sinaps-sinaps yang jarang digunakan akan mati sedangkan yang sering digunakan akan semakin kuat dan permanen.

Setiap rangsangan/stimulasi yang diterima anak akan melahirkan sambungan baru atau memperkuat sambungan yang sudah ada.

Apakah yang dimaksud dengan Metode BCCT atau “Beyond Center and Circle Time” ?

  • Suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
  • Dikembangkan berdasarkan hasil kajian teoritik dan pengalaman empirik.
  • Merupakan pengembangan dari metode Montessori, HighScope, dan Reggio Emilio.
  • Dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and Training (CCCRT) Florida, USA.
  • Dilaksanakan di Creative Pre School Florida, USA selama lebih dari 36 tahun, baik utk anak normal maupun utk anak dg kebutuhan khusus.

Mengapa “Beyond Center and Circle Time”?

  1. Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak.
  2. Agar kecerdasannya dapat berkembang secara optimal, maka otak anak perlu dirangsang untuk terus berfikir secara aktif dgn menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mencontoh atau menghafal).
  3. Metode ini memandang bermain sbg wahana yang paling tepat dan satu-satunya wahana pembelajaran anak, karena disamping menyenangkan, bermain dalam setting pendidikan dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif, kreatif.

Apa Ciri-ciri dari Metode Beyond Center and Circle Time” ?

  1. Pembelajarannya berpusat pada anak;
  2. Menempatkan setting lingkungan main sbg pijakan awal yang penting;
  3. Memberikan dukungan penuh kpd setiap anak utk aktif, kreatif, dan berani mengambil keputusan sendiri;
  4. Peran guru sbg fasilitator, motivator, dan evaluator;
  5. Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sbg pusat minat;
  6. Memiliki standar operasional prosedur yang baku;
  7. Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak main dilakukan dalam posisi duduk melingkar.

Apa Keunggulan dari Metode Pembelajaran Anak Usia Dini melalui Pendekatan BCCT?

1. Kurikulumnya diarahkan untuk membangun pengetahuan anak yang digali oleh anak sendiri melalui berbagai pengalaman main di sentra-sentra kegiatan, sehingga mendorong kreativitas anak;

2. Pendidik lebih berperan sebagai perancang, pendukung, dan penilai kegiatan anak dengan mengkondisikan setiap anak untuk berperan aktif;

3. Pembelajarannya bersifat individual, sehingga rancangan, dukungan, dan penilaiannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan, dan kebutuhan setiap anak;

4. Semua tahapan perkembangan anak telah dirumuskan dengan rinci dan jelas, sehingga dapat dijadikan panduan dalam penilaian perkembangan anak;

5. Kegiatan pembelajaran tertata dalam urutan yang jelas mulai dari penataan lingkungan main sampai pada pemberian pijakan-pijakan (scaffolding) sebelum, selama, dan sesudah main, sehingga dapat dijadikan panduan bagi pendidik pemula;

6. Setiap anak memperoleh dukungan untuk aktif, kreatif, dan berani mengambil keputusan sendiri, tanpa harus tahut membuat kesalahan;

7. Setiap tahap perkembangan bermain anak dirumuskan secara jelas, sehingga dapat menjadi acuan bagi pendidik dalam melakukan penilaian perkembangan anak;

8. Penerapan metode BCCT ini tidak bersifat kaku, melainkan dapat dilakukan secara bertahap, sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

Berapa macam sentra-sentra dalam BCCT ?

Sentra dibuat berdasarkan kebutuhan anak dengan mengobservasi setiap perkembangan anak. Jadi kebutuhan sentra mungkin tidak sama di setiap lembaga pendidikan tergantung kesiapan perangkat dan tenaga pengajar yang ada. Sebagai contoh dibawah ini ada beberapa sentra :

  1. SENTRA BAHAN ALAM
  2. SENTRA MAIN PERAN MAKRO DAN MIKRO
  3. SENTRA BALOK
  4. SENTRA PERSIAPAN
  5. SENTRA IMAN DAN TAQWA
  6. SENTRA SENI DAN KREATIFITAS
  7. SENTRA MUSIK DAN BUDAYA
  1. SENTRA BAHAN ALAM

Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman sensori motor dalam rangka menguatkan tiga jari untuk persiapan menulis, sekaligus pengenalan sains untuk anak.

Efek yang diharapkan: Anak dapat terstimulasi aspek motorik halus secara optimal, dan mengenal sains sejak dini.

  1. SENTRA MAIN PERAN MIKRO / MAKRO

Tempat bermain sambil belajar, dimana anak dapat mengembangkan daya imajinasi dan mengekspresikan perasaan saat ini, kemarin, dan yang akan datang. Penekanan sentra ini terletak pada alur cerita sehingga anak terbiasa untuk berfikir secara sistimatis.

Efek yang diharapkan: Anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekitar dan mengembangkan kemampuan berbahasa secara optimal.

  1. Sentra Balok

Tempat bermain sambil belajar untuk mempresentasikan ide ke dalam bentuk nyata (bangunan). Di sentra ini anak dapat memainkan balok dengan perbandingan 1 anak ± 100 balok plus assesoris. Penekanan sentra ini pada start and finish, di mana anak mengambil balok sesuai kebutuhan dan mengembalikan dengan mengklasifikasi berdasarkan bentuk balok

Efek yang diharapkan: Anak dapat berfikir tipologi, mengenal ruang dan bentuk sehingga dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial secara optimal dan anak dapat mengenal bentuk – bentuk geometri yang sangat berguna untuk pengetahuan dasar matematika

  1. SENTRA PERSIAPAN

Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman keaksaraan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan permainan yang dapat mendukung pengalaman baca, tulis, hitung dengan cara yang menyenangkan dan anak dapat memilih kegiatan yang diminati

Efek yang diharapkan: Anak dapat berpikir teratur, senang membaca, menulis dan menghitung.

  1. Sentra Iman & Taqwa

Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan kecerdasan jamak dimana kegiatan main lebih menitik beratkan pada kegiatan keagamaan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan kegiatan bermain yang memfokuskan pada pembiasaan beribadah dan mengenal huruf hijaiyyah dengan cara bermain sambil belajar.

Efek yang diharapkan: Tertanamnya perilaku akhlakul karimah, ikhlas, sabar dan senang menjalankan perintah agama.

  1. SENTRA SENI DAN KREATIFITAS

Tempat bermain sambil belajar yang menitik beratkan pada kemampuan anak dalam berkreasi. Kegiatan di sentra ini dilaksanakan dalam bentuk proyek, dimana anak diajak untuk menciptakan kreasi tertentu yang akan menghasilkan sebuah karya.

Efek yang diharapkan: Anak dapat berfikir secara kreatif

  1. SENTRA MUSIK DAN BUDAYA

Tempat bermain sambil belajar untuk mengenalkan beragam musik terutama musik tradisional, dan permainan tradisional dari berbagai daerah.

Efek yang diharapkan dari sentra ini :Anak dapat mengenal nada, birama dan ritme disamping dapat mengenal keragaman permainan tradisional yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan